Minggu, 14 April 2013

eBeam Edge Wireless

source



About eBeam

eBeam is a world leading Interactive Whiteboard Solution. For any organisation whether large or small, eBeam offers the ultimate flexibility between complete portability, mobile, semi-fixed and permanent installations from the same fully-featured and cost-effective hardware and software packages.
eBeam IWB

eBeam fixed and portable interactive whiteboards (IWB) are innovative, affordable and scalable interactive teaching solutions that work with both PC & Mac. The eBeam IWB suite provides all the standard IWB features plus functions such as boardcasting, handwriting recognition, record & playback, gallery and more.



Which eBeam System is right for me?
  • I want a multimedia system.eBeam Engage combines more than ten multimedia and navigation tools in one sleek console to make presentation delivery effective and fun.

  • I do not have a projector.eBeam Whiteboard will record all of your dry erase marker notes in real time straight to your computer. You can then save, edit, print, or broadcast them online.


Click here to learn more about eBeam Interactive Whiteboard Solutions.

Minggu, 07 April 2013

Menulis dengan Papan Tulis Interaktif



Menulis dengan Papan Tulis Interaktif



KOMPAS.com - Papan tulis terus berevolusi dari media kapur tulis, spidol, hingga layar presentasi yang menampilkan naskah dari komputer. Seorang pengajar SMK Tujuh Lima 2 di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, membuat papan tulis interaktif, di mana gerakan tangan dan sentuhan seperti di papan tulis bisa muncul secara visual di layar presentasi.

Taufiq Ariefianto, pengajar Teknik Komputer Jaringan, gemar mengutak-atik perangkat lunak dan keras. Dari mencoba-coba dan berbagi pengalaman dengan komunitas pengguna sumber terbuka (open source), dia menemukan teknologi yang membuat kegiatan presentasi jadi lebih menarik.

Taufiq memanfaatkan spidol dan stabilo bekas. Ia memodifikasi dengan menambahkan lampu inframerah, sistem penguatan sinyal, dan sebuah tombol sehingga menjadi pena yang dapat menulis di proyeksi presentasi pada dinding atau layar.

Tampilan pena ini mirip pena inframerah yang biasa digunakan untuk presentasi di layar proyektor. Bedanya, pena ini berfungsi ganda sebagai mouse yang dapat menggerakkan kursor dari proyeksi tampilan komputer.

Ketika tombol pena ditekan, gerakan lampu inframerah te- rekam oleh sensor pembaca gerak pada konsol permainan Wii yang meneruskan melalui sinyal bluetooth ke peranti lunak dalam laptop. Sinyal itu kemudian diterjemahkan menjadi format digital dan ditampilkan di layar.

Dengan perangkat lunak yang biasa digunakan untuk smartboard, pentabulous, maupun Iboard, pena dapat digunakan untuk menulis di layar seperti di papan tulis. Garis, tulisan, atau gambar yang dibuat dengan gerakan tangan itu kemudian terekam dalam format digital.

Pengembangan

Taufiq mengakui, ada teknologi serupa, yakni smartboard. Tetapi, harganya mencapai Rp 20 juta. ”Sedangkan untuk membuat pena ini, biayanya sangat murah. Bekas stabilo tidak perlu beli, lampu inframerah juga hanya Rp 500. Bagi saya, yang penting kegiatan belajar-mengajar interaktif tanpa harus mengeluarkan banyak biaya,” katanya ketika ditemui di Kota Semarang, pertengahan September lalu.

Karya Taufiq memenangi juara pertama dalam Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat Jateng 2012. Karya itu masuk dalam daftar 104 inovator nasional versi Kementerian Riset dan Teknologi.

Peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Jateng, Akmal Afif, menyatakan, meskipun sudah ada teknologi serupa, nilai terpenting dari inovasi yang diciptakan masyarakat adalah kronologi penciptaan yang dilakukan. Ada proses pembelajaran di dalamnya. Produk yang dihasilkan biasanya lebih canggih atau lebih efisien dari yang ada.

Karena itu pula, Taufiq tidak khawatir kalau apa yang dilakukannya ditiru pihak lain. Karena sering berinteraksi dengan para pengguna sumber terbuka, ia menjadi sangat terbuka. Untuk mengurus hak paten, kalau tidak didorong oleh Balitbang Jateng, Taufiq tidak akan mengurusnya.

Kepala Balitbang Jateng Sri Atmodjo menuturkan, semangat masyarakat Jateng untuk menghasilkan karya-karya inovasi termasuk tinggi, tetapi belum banyak yang bisa mendapat hak paten. Sulitnya proses dan mahalnya biaya untuk mengurus menjadi kendala bagi warga mematenkan produk mereka.

”Yang paling sulit adalah memastikan orisinalitasnya. Kebanyakan berupa produk modifikasi. Tetapi, itu bukan masalah. Sebab bagi masyarakat, temuan mereka itu berguna bagi kepentingan mereka, bukan untuk keperluan komersial,” ujar Sri.

Papan Tulis Interaktif

sumber


Papan Tulis Interaktif

Nama benda pendukungnya adalah Wii-Remote Controller, biasanya disingkat Wiimote. Pastinya pembaca sekalian pernah dengar konsol permainan yang diusung oleh Nintendo ini. Wii nama konsolnya, nah untuk memainkan permainan di Wii , kita mesti memakai alat kontrolnya bernama Wiimote ini.

WiiMote

Ternyata Wiimote ini bisa dipakai untuk keperluan lain selain untuk bermain Wii. Saya harus berterimakasih kepada seseorang bernama Johnny Lee. Beliau menemukan kalau Wiimote ini bisa dipakai untuk membuat Papan Tulis Interaktif. Papan tulis ini bedanya dengan papan biasa yakni kita bisa berinteraksi dengannya layaknya touchscreen di handphone atau di laptop. Mungkin video dibawah ini bisa menerangkan lebih lugas.



Nah disini saya akan berbagi cara membuatnya berdasarkan pengalaman saya sendiri. Kalau pembaca sekalian kurang puas bisa minta bantuan bang google untuk cari referensi lain di dunia maya sana.

Pertama-tama yang kita perlukan adalah Wiimotenya sendiri. Kita bisa membeli Wiimote ini tanpa harus membeli konsol Wii-nya. Saya sendiri membeli Wiimote ini sekitar 400 ribuan di toko game terdekat di kota Medan ini. Selain dapat Wiimote, saya dapat aksesoris tambahan yang namanya Nunchuk.

Setelah membeli Wiimote, langkah selanjutnya adalah menghubungkan desktop/laptop dengan wiimote ini. Untuk itu kita perlukan bluetooth. Berhubung laptop saya tidak ada bluetoothnya, terpaksa saya harus menggunakan bluetooth eksternal. Dipasaran banyak tersedia bluetooth eksternal dengan harga yang sangat terjangkau.

Oke setelah ada wiimote dan bluetooth, yang kita perlukan selanjutnya adalah software penghubung wiimote dengan laptopnya. Untuk itu saya mendownload software yang namanya SmoothBoard.

Benda terakhir yang kita perlukan bernama InfraRed Pen. Di indonesia, pen infra merah ini belum tersedia pada saat saya menulis postingan ini. Tapi jangan menyerah dulu, pen ini bisa dibuat sendiri dengan biaya yang sangat kecil. Peralatan untuk buat pen ini hanyalah LED infra merah, kabel, switch ama ballpoint. Rangkaian listriknya juga sangat sederhana.

Rangkaian Listrik Infra Ren Pen -nya 
Setelah semuanya tersedia, saatnya untuk menggabungkan segala benda-benda diatas itu.
Jalankan program Smoothboard-nya. Jika muncul jendela error berarti Windows-nya belum terinstall Microsoft dotNet versi 3.5. Segera download lagi tuh dotNet-nya, gratis kok dari websitenya Microsoft.

Begitu program SmoothBoard dijalankan, secara otomatis akan mengkoneksikan diri dengan Wiimote yang ada. Tekan tombol 1 dan 2 pada Wiimote anda secara bersamaan. Yap betul, tombol yang ada tulisan 1 dan 2 -nya. Kalau anda benar memencetnya, maka ada 4 lampu biru bakalan menyala. Tunggu sebentar proses pengkoneksian ini.

Setelah terkoneksi, langkah selanjutnya adalah mengkalibrasi bidang/papan yang ingin kita jadikan papan tulis interaktif ini. Bidang/papan ini bisa berupa meja, dinding ataupun bidang-bidang lainnya yang bisa di tulisi. Ada 4 buah titik yang perlu ditandai dengan menggunakan pena infra red yang telah anda buat itu. Setelah itu...Papan Tulis Interaktif pun menjadi kenyataan.